♫Chip"ZCorner ~♫

-The Boy Who Like To Smile-

Program pemanfaatan dan pengembangan Infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) pada Departemen Pendidikan Nasional bukan sebuah program yang disusun “tiba masa tiba akal”, melainkan sebuah program yang telah dirintis dan dijalankan dalam beberapa tahap. Setiap tahapan disusun dengan mempertimbangkan kondisi pada saat itu dan keberlanjutannya pada masa-masa selanjutnya. Juga disusun hal-hal yang bersifat pendukung agar setiap program dapat berfungsi dan berjalan secara maksimal. Secara umum, program TIK di Depdiknas dimulai pada tahun 1999 melalui program Jaringan Internet (Jarnet), yang selanjutnya secara berturut-turut dikembangkan program Jaringan Informasi Sekolah (JIS), Wide Area Network (WAN) Kota, Information and Communication Technology Center (ICT Center), Jejaring Pendidikan Nasional (Jardiknas), dan untuk ke depan akan dikembangkan South East Asia Education Network (SEA EduNet).Seluruh program disusun dengan target yang jelas dan berkesinambungan, sehingga pengembangan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia dapat menjadi bagian dari infratruktur dunia. Infrastruktur ini juga dibarengi dengan pengembangan SDM yang sesuai, sehingga perangkat yang dikembangkan tidak menjadi tumpukan barang bekas yang tanpa makna. Diharapkan ke depan, pengembangan infratruktur tidak berhenti sampai pada level Asia Tenggara, tetapi mampu diperluas hingga ke level Asia dan Dunia. Hal ini akan menjadikan Indonesia sejajar dengan bangsa-bangsa lain dalam pemanfaatan dan pengembangan infrastruktur telkonologi informasi dan komunikasi dalam dunia pendidikan.


1. PENDAHULUAN

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar, baik dari segi jumlah penduduk, luas wilayah, kekayaan alam dan sumber daya yang dimiliki.

Namun, kebesaran ini juga membawa beberapa tantangan di dalam mengelola seluruh sumberdaya yang ada dan untuk membawa negara ini semakin maju. Salah satu contoh tantangan adalah kondisi geografis negara Indonesia yang membentang dari Barat ke Timur, yang terdiri atas 14.000 pulau besar dan kecil serta diselingi dengan laut dan selat.

Kondisi ini pasti menyulitkan pelaksanaan beberapa program pemerintah yang membutuhkan kecepatan dan keluasan. Salah satu program utama yang mengalami tantangan ini adalah dunia pendidikan.

Sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar 1945, maka pendidikan adalah hak mutlak bagi warganegara Indonesia, dimana menjadi kewajiban bagi pemerintah untuk mewujudkan hal tersebut.

Berbagai daya dan upaya dikerahkan untuk memenuhi amat tersebut dan melibatkan seluruh alat yang dapat dimanfaatkan, termasuk pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).

Teknologi Informasi dan Komunikasi yang dikembangkan merupakan sebuah alat di dalam mencapai tujuan pedidikan, yaitu mencerdaskan anak bangsa, dimana di dalam pengembangannya terbagi atas beberapa hal, yaitu infrastruktur, SDM dan konten. Ketiga hal tersebut dilaksanakan secara paralel, karena satu sama lain harus saling mendukung untuk dapat menjadi sebuah alat yang lengkap untuk dimanfaatkan di dalam pencerdasan anak bangsa.

2. PEMBAHASAN

Khusus di Departemen Pendidikan Nasional, perkembangan infrastruktur, SDM dan konten di dalam Teknologi Informasi dan Komunikasi telah dimulai sejak abad 19 dan mengalami akselerasi yang cukup tinggi pada awal abad 20, yaitu pada tahun 1999 hingga saat ini.

Beberapa program pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi khususnya Infrasruktur adalah:



Jaringan Internet (Jarnet)

Jaringan Informasi Sekolah (JIS)
Wide Area Network Kota (WAN Kota)
Information and Communication Technology Center (ICT Center)
Indonesia Higher Education Network (Inherent)
Jejaring Pendidikan Nasional (Jardiknas)
South East Asian Education Network (SEA EduNet)

Microsoft Excel atau Microsoft Office Excel adalah sebuah program aplikasi lembar kerja spreadsheet yang dibuat dan didistribusikan oleh Microsoft Corporation untuk sistem operasi Microsoft Windows dan Mac OS. Aplikasi ini memiliki fitur kalkulasi dan pembuatan grafik yang, dengan menggunakan strategi marketing Microsoft yang agresif, menjadikan Microsoft Excel sebagai salah satu program komputer yang populer digunakan di dalam komputer mikro hingga saat ini. Bahkan, saat ini program ini merupakan program spreadsheet paling banyak digunakan oleh banyak pihak, baik di platform PC berbasis Windows maupun platform Macintosh berbasis Mac OS, semenjak versi 5.0 diterbitkan pada tahun 1993. Aplikasi ini merupakan bagian dari Microsoft Office System, dan versi terakhir adalah versi Microsoft Office Excel 2007 yang diintegrasikan di dalam paket Microsoft Office System 2007.

Sejarah
Pada tahun 1982, Microsoft membuat sebuah program spreadsheet yang disebut dengan Multiplan, yang sangat populer dalam sistem-sistem CP/M, tapi tidak dalam sistem MS-DOS mengingat di sana sudah berdiri saingannya, yakni Lotus 1-2-3. Hal ini membuat Microsoft memulai pengembangan sebuah program spreadsheet yang baru yang disebut dengan Excel, dengan tujuan, seperti yang dikatakan oleh Doug Klunder, "do everything 1-2-3 does and do it better/melakukan apa yang dilakukan oleh 1-2-3 dan lebih baik lagi".

Versi pertama Excel dirilis untuk Macintosh pada tahun 1985 dan versi Windows-nya menyusul (dinomori versi 2.0) pada November 1987. Lotus ternyata terlambat turun ke pasar program spreadsheet untuk Windows, dan pada tahun tersebut, Lotus 1-2-3 masih berbasis MS-DOS. Pada tahun 1988, Excel pun mulai menggeser 1-2-3 dalam pangsa pasar program spreadsheet dan menjadikan Microsoft sebagai salah satu perusahaan pengembang aplikasi perangkat lunak untuk komputer pribadi yang andal. Prestasi ini mengukuhkan Microsoft sebagai kompetitor yang sangat kuat bagi 1-2-3 dan bahkan mereka mengembangkannya lebih baik lagi. Microsoft, dengan menggunakan keunggulannya, rata-rata merilis versi Excel baru setiap dua tahun sekali, dan versi Excel untuk Windows terakhir adalah Microsoft Office Excel 2007 (Excel 12), sementara untuk Macintosh (Mac OS X), versi terakhirnya adalah Microsoft Excel 2004.

Pada awal-awal peluncurannya, Excel menjadi sasaran tuntutan perusahaan lainnya yang bergerak dalam bidang industri finansial yang telah menjual sebuah perangkat lunak yang juga memiliki nama Excel. Akhirnya, Microsoft pun mengakhiri tuntutan tersebut dengan kekalahan dan Microsoft harus mengubah nama Excel menjadi "Microsoft Excel" dalam semua rilis pers dan dokumen Microsoft. Meskipun demikian, dalam prakteknya, hal ini diabaikan dan bahkan Microsoft membeli Excel dari perusahaan yang sebelumnya menuntut mereka, sehingga penggunaan nama Excel saja tidak akan membawa masalah lagi. Microsoft juga sering menggunakan huruf XL sebagai singkatan untuk program tersebut, yang meskipun tidak umum lagi, ikon yang digunakan oleh program tersebut masih terdiri atas dua huruf tersebut (meski diberi beberapa gaya penulisan). Selain itu, ekstensi default dari spreadsheet yang dibuat oleh Microsoft Excel adalah *.xls.

Excel menawarkan banyak keunggulan antarmuka jika dibandingkan dengan program spreadsheet yang mendahuluinya, tapi esensinya masih sama dengan VisiCalc (perangkat lunak spreadsheet yang terkenal pertama kali): Sel disusun dalam baris dan kolom, serta mengandung data atau formula dengan berisi referensi absolut atau referensi relatif terhadap sel lainnya.

Excel merupakan program spreadsheet pertama yang mengizinkan pengguna untuk mendefinisikan bagaimana tampilan dari spreadsheet yang mereka sunting: font, atribut karakter, dan tampilan setiap sel. Excel juga menawarkan penghitungan kembali terhadap sel-sel secara cerdas, di mana hanya sel yang berkaitan dengan sel tersebut saja yang akan diperbarui nilanya (di mana program-program spreadsheet lainnya akan menghitung ulang keseluruhan data atau menunggu perintah khusus dari pengguna). Selain itu, Excel juga menawarkan fitur pengolahan grafik yang sangat baik.

Ketika pertama kali dibundel ke dalam Microsoft Office pada tahun 1993, Microsoft pun mendesain ulang tampilan antarmuka yang digunakan oleh Microsoft Word dan Microsoft PowerPoint untuk mencocokkan dengan tampilan Microsoft Excel, yang pada waktu itu menjadi aplikasi spreadsheet yang paling disukai.

Sejak tahun 1993, Excel telah memiliki bahasa pemrograman Visual Basic for Applications (VBA), yang dapat menambahkan kemampuan Excel untuk melakukan automatisasi di dalam Excel dan juga menambahkan fungsi-fungsi yang dapat didefinisikan oleh pengguna (user-defined functions/UDF) untuk digunakan di dalam worksheet. Dalam versi selanjutnya, bahkan Microsoft menambahkan sebuah integrated development environment (IDE) untuk bahasa VBA untuk Excel, sehingga memudahkan programmer untuk melakukan pembuatan program buatannya. Selain itu, Excel juga dapat merekam semua yang dilakukan oleh pengguna untuk menjadi macro, sehingga mampu melakukan automatisasi beberapa tugas. VBA juga mengizinkan pembuatan form dan kontrol yang terdapat di dalam worksheet untuk dapat berkomunikasi dengan penggunanya. Bahasa VBA juga mendukung penggunaan DLL ActiveX/COM, meski tidak dapat membuatnya. Versi VBA selanjutnya menambahkan dukungan terhadap class module sehingga mengizinkan penggunaan teknik pemrograman berorientasi objek dalam VBA.

Fungsi automatisasi yang disediakan oleh VBA menjadikan Excel sebagai sebuah target virus-virus macro. Ini merupakan problem yang sangat serius dalam dunia korporasi hingga para pembuat antivirus mulai menambahkan dukungan untuk mendeteksi dan membersihkan virus-virus macro dari berkas Excel. Akhirnya, meski terlambat, Microsoft juga mengintegrasikan fungsi untuk mencegah penyalahgunaan macro dengan menonaktifkan macro secara keseluruhan, atau menngaktifkan macro ketika mengaktifkan workbook, atau mempercayai macro yang dienkripsi dengan menggunakan sertifikat digital yang terpercaya.

Microsoft Word atau Microsoft Office Word adalah perangkat lunak pengolah kata (word processor) andalan Microsoft. Pertama diterbitkan pada 1983 dengan nama Multi-Tool Word untuk Xenix, versi-versi lain kemudian dikembangkan untuk berbagai sistem operasi, misalnya DOS (1983), Apple Macintosh (1984), SCO UNIX, OS/2, dan Microsoft Windows (1989). Setelah menjadi bagian dari Microsoft Office System 2003 dan 2007 diberi nama Microsoft Office Word.

Sejarah
1981-1990
Banyak ide dan konsep Word diambil dari Bravos, pengolah kata berbasis grafik pertama yang dikembangkan di Xerox Palo Alto Research Center (PARC). Pencipta Bravo, Charles Simonyi, meninggalkan Xerox PARC dan pindah ke Microsoft pada 1981. Simonyi juga menggaet Richard Brodie dari PARC. Pada 1 Februari 1983, pengembangan Multi-Tool Word dimulai.

Setelah diberi nama baru Microsoft Word, Microsoft menerbitkan program ini pada 25 Oktober 1983 untuk IBM PC. Saat itu dunia pengolah kata dikuasai oleh WordPerfect dan juga WordStar.

Word memiliki konsep "What You See Is What You Get", atau WYSIWYG, dan merupakan program pertama yang dapat menampilkan cetak tebal dan cetak miring pada IBM PC. Word juga banyak menggunakan tetikus yang saat itu tidak lazim sehingga mereka menawarkan paket Word-with-Mouse. Word processor berbasis DOS lain, seperti WordStar dan WordPerfect, menampilkan hanya teks dengan kode markup dan warna untuk menandai pemformatan cetak tebal, miring, dan sebagainya.

Word untuk Macintosh, meski memiliki banyak perbedaan tampilan dari versi DOS-nya, diprogram oleh Ken Shapiro dengan sedikit perbedaan dari kode sumber versi DOS, yang ditulis untuk layar tampilan resolusi tinggi dan printer laser, meskipun belum ada produk seperti itu yang beredar untuk publik. Setelah LisaWrite dan MacWrite, Microsoft pun mencoba untuk menambahkan fitur WYSIWYG ke dalam paket program Word for Macintosh. Setelah Word for Macintosh dirilis pada tahun 1985, program tersebut mendapatkan perhatian yang cukup luas dari masyarakat pengguna komputer. Microsoft tidak membuat versi Word 2.0 for Macintosh, untuk menyamakan versi dengan Word untuk sistem atau platform lainnya.

Versi selanjutnya dari Word for Macintosh, adalah Word 3.0, yang dirilis pada tahun 1987. Versi ini mencakup banyak peningkatan dan fitur baru tapi memiliki banyak bug. Dalam hanya beberapa bulan, Microsoft mengganti Word 3.0 dengan Word 3.01, yang jauh lebih stabil. Semua pengguna terdaftar dari Word 3.0 dikirimi surat yang berisi salinan Word 3.01 secara gratis, sehingga menjadikan hal ini kesalahan Microsoft paling mahal untuk ditebus pada waktu itu. Word 4.0, yang dirilis pada tahun 1989, merupakan versi yang sangat sukses dan juga stabil digunakan.

Tahun 1990-1995
Pada rentang tahun ini, Word for Windows diluncurkan. Versi pertama dari Word for Windows dirilis pada tahun 1989 dengan harga 500 Dolar Amerika Serikat. Dengan dirilisnya Microsoft Windows 3.0 pada tahun selanjutnya, penjualan pun akhirnya terdongkrak naik, mengingat Word for Windows 1.0 didesain untuk Windows 3.0 dan performanya sangat buruk jika dijalankan pada versi sebelumnya. Microsoft menunggu hingga merilis Word 2.0 untuk mengukuhkan Microsoft Word sebagai pemimpin pasar pengolah kata.

Microsoft PowerPoint atau Microsoft Office PowerPoint adalah sebuah program komputer untuk presentasi yang dikembangkan oleh Microsoft di dalam paket aplikasi kantoran mereka, Microsoft Office, selain Microsoft Word, Excel, Access dan beberapa program lainnya. PowerPoint berjalan di atas komputer PC berbasis sistem operasi Microsoft Windows dan juga Apple Macintosh yang menggunakan sistem operasi Apple Mac OS, meskipun pada awalnya aplikasi ini berjalan di atas sistem operasi Xenix. Aplikasi ini sangat banyak digunakan, apalagi oleh kalangan perkantoran dan pebisnis, para pendidik, siswa, dan trainer. Dimulai pada versi Microsoft Office System 2003, Microsoft mengganti nama dari sebelumnya Microsoft PowerPoint saja menjadi Microsoft Office PowerPoint. Versi terbaru dari PowerPoint adalah versi 12 (Microsoft Office PowerPoint 2007), yang tergabung ke dalam paket Microsoft Office System 2007.

Daftar isi
1 Sejarah2 Versi3 Operasi4 Kompatibilitas
Sejarah
Aplikasi Microsoft PowerPoint ini pertama kali dikembangkan oleh Bob Gaskins dan Dennis Austin sebagai Presenter untuk perusahaan bernama Forethought, Inc yang kemudian mereka ubah namanya menjadi PowerPoint.

Pada tahun 1987, PowerPoint versi 1.0 dirilis, dan komputer yang didukungnya adalah Apple Macintosh. PowerPoint kala itu masih menggunakan warna hitam/putih, yang mampu membuat halaman teks dan grafik untuk transparansi overhead projector (OHP). Setahun kemudian, versi baru dari PowerPoint muncul dengan dukungan warna, setelah Macintosh berwarna muncul ke pasaran.

Microsoft pun mengakuisisi Forethought, Inc dan tentu saja perangkat lunak PowerPoint dengan harga kira-kira 14 Juta dolar pada tanggal 31 Juli 1987. Pada tahun 1990, versi Microsoft Windows dari PowerPoint (versi 2.0) muncul ke pasaran, mengikuti jejak Microsoft Windows 3.0. Sejak tahun 1990, PowerPoint telah menjadi bagian standar yang tidak terpisahkan dalam paket aplikasi kantoran Microsoft Office System (kecuali Basic Edition).

Versi terbaru adalah Microsoft Office PowerPoint 2007 (PowerPoint 12), yang dirilis pada bulan November 2006, yang merupakan sebuah lompatan yang cukup jauh dari segi antarmuka pengguna dan kemampuan grafik yang ditingkatkan. Selain itu, dibandingkan dengan format data sebelumnya yang merupakan data biner dengan ekstensi *.ppt, versi ini menawarkan format data XML dengan ekstensi




Peri gigi adalah peri yang datang mengunjungi anak-anak dan memberikan hadiah sebagai ganti dari gigi mereka yang tanggal. Setidaknya itulah yang dikatakan mitos di Barat sana. Tapi dalam kasus Derek Thompson (Dwayne Johnson) justru berbeda. Ia adalah 'peri gigi' yang sangat kejam dan ganas.

Derek adalah seorang pemain hoki es yang 'sadis' saat berada di arena. Beberapa kali ia membuat gigi lawannya rontok dan dari sanalah ia mendapat julukan tooth fairy atau peri gigi. Hidup Derek semula lancar-lancar saja sampai suatu saat ia membuat hati seorang anak kecil sedih karena ia dengan tanpa basa-basi mengatakan bahwa 'peri gigi' itu hanyalah dongeng dan tak pernah benar-benar ada.

Kejadian kecil itu ternyata berbuntut besar. Karena kesalahan ini Derek dihukum Tuhan untuk benar-benar menjadi peri gigi selama satu minggu penuh. Karena ia sekarang menjadi 'peri gigi' maka secara otomatis ia harus mengenakan baju balet dan membawa tongkat sihir sementara sayap pun mulai tumbuh di punggungnya.

Awalnya, hukuman ini sangatlah berat buat Derek yang kini menjadi 'peri gigi'. Tapi seiring waktu, Derek mulai terbiasa melakukan tugas ajaib ini. Dan seiring waktu pula Derek pun mulai menyadari bahwa dulu ia sempat punya harapan yang telah lama ia lupakan.

Dwayne Johnson dan Arnold Schwarzenegger bisa dibilang adalah dua aktor yang punya perjalanan karier nyaris sama. Bila Arnold mengawalinya sebagai atlet binaraga, Dwayne memulainya dari ring gulat bebas. Di awal kariernya pun kedua aktor ini sama-sama membintangi film laga. Jelas karena secara fisik keduanya memang lebih pantas bermain dalam genre ini. Kalaupun ada bedanya, Dwayne sepertinya lebih jeli dan cepat-cepat beralih ke genre komedi yang notabene lebih bisa diandalkan sampai tua.

Sampai saat ini tak kurang dari lima belas judul film layar lebar sudah dibintangi aktor kelahiran California ini. Sepanjang perjalanan karier di dunia film ini, kemampuan akting Dwayne mulai terasah meski untuk menyebutnya sebagai aktor andal sepertinya belum saatnya. Salah satu keunggulan Dwayne adalah 'kejujurannya' dalam berakting. Mungkin karena sudah terbiasa berakting saat menjadi pegulat, kamera sudah bukan barang menakutkan lagi buat Dwayne.

Dalam film ini, Dwayne harus beradu akting dengan Ashley Judd, Julie Andrews, dan Billy Crystal yang notabene lebih punya kemampuan akting dan sepertinya Dwayne masih cukup mampu mengejar ketinggalan. Sebenarnya bukan karena akting Dwayne yang bagus namun justru sebaliknya. Entah karena apa tapi Billy Crystal dan para pemain lain seolah tak bisa mengeluarkan kemampuan mereka sampai batas maksimal.

Ide cerita tak terlalu menonjol sementara chemistry antara Dwayne dan Ashley Judd sepertinya juga tidak terbangun. Akhirnya, film ini hanya jadi sekedar pengisi waktu bersama keluarga saja. Mungkin suatu saat nanti akting Dwayne akan bisa disejajarkan dengan para aktor lain. Itupun kalau ia tidak beralih karier ke dunia politik seperti Arnold Schwarzenegger.

Genre:Comedy/ Family
Release Date:January 22, 2010
Director:Michael Lembeck
Script:Lowell Ganz, Babaloo Mandel, Joshua Sternin, Jeffrey Ventimilia, Randi Mayem Singer
Producer:Jim Piddock, Jason Blum, Mark Ciardi, Gordon Gray
Distributor:20th Century Fox
Duration:-
Budget:-
Official Site:www.toothfairy-movie.com




Semakin hari perkembangan peradaban di bumi makin mengenaskan. Teknologi berkembang pesat sementara nilai-nilai luhur agama mulai terlupakan. Orang tak lagi melihat nilai agama itu sebagai sebuah nilai yang relevan. Teknologi modern telah menggantikannya. Tuhan pun memutuskan sudah saatnya bumi dibersihkan seperti jaman Nabi Nuh.

Tuhan lantas memerintahkan para malaikatnya untuk turun ke bumi dan memusnahkan seluruh umat manusia agar bumi bisa diselamatkan. Kehidupan baru akan menggantikan kehidupan lama yang sudah mengalami dekadensi dan tak lagi bisa diselamatkan. Dipimpin Gabriel (Kevin Durand) para malaikat pun turun untuk melaksanakan tugasnya, kecuali satu malaikat yang tak sependapat dengan Tuhan. Michael (Paul Bettany) menganggap umat manusia masih punya harapan.

Michael pun turun ke bumi, bukan untuk mengemban tugas dari Tuhan namun untuk menyelamatkan umat manusia. Satu-satunya harapan Michael adalah jika ia bisa menyelamatkan Charlie (Adrianne Palicki). Konon, Charlie sedang mengandung seorang bayi yang nantinya akan menjadi juru selamat bagi seluruh umat manusia.

Sia-sia. Ada banyak nama besar yang dipasang sebagai pemeran dalam film ini dan semuanya jadi sia-sia. Paul Bettany, Tyrese Gibson, dan Dennis Quaid seolah tidak punya ruang untuk memamerkan kemampuan mereka dalam seni peran. Tidak bisa disalahkan memang karena proyek ini sendiri memang tak terlalu menjanjikan.

Sebenarnya ide dasarnya tak terlalu beda dengan TERMINATOR walaupun di sini yang dijadikan latar belakang bukanlah kemajuan teknologi namun lebih bersifat religi. Memang tidak ada yang salah dengan mendaur ulang ide yang sudah ada. Selama naskah dikerjakan dengan baik, sutradara mampu mengarahkan sekaligus memberi ruang cukup buat para aktor dan aktris untuk mengeksploitasi kemampuan mereka, ide yang sederhana pun bisa jadi film yang bagus.

Masalahnya di sini adalah naskah yang kurang tergarap. Banyak celah dalam naskah yang membuat orang bertanya-tanya soal logis tidaknya cerita ini. Tidak semua film berlandaskan pada logika namun bila sang penulis naskah bisa membangun 'logika kecil' di dalam cerita itu sendiri dan mempertahankan keutuhannya maka logika itupun bisa diterima penonton. Selain itu, dialog yang harus diucapkan para pemerannya pun terasa janggal dan aneh. Dan itu sama sekali tidak membantu naskah yang memang sudah lemah.

Sepertinya Scott Stewart yang menjabat sebagai sutradara juga tak bisa berbuat banyak. Selain ia sendiri belum punya banyak pengalaman sebagai sutradara, naskah yang harus ia wujudkan ke dalam bentuk visual memang sudah tidak mendukung. Kalau sudah begini, rasanya benar juga yang dikatakan Harrison Ford saat berkomentar bahwa film-film sekarang banyak yang lemah di sisi naskah.(kpl/roc)

Genre:Action/ Thriller
Release Date:January 22, 2010
Director:Scott Stewart
Script:Peter Schink, Scott Stewart
Producer:David Lancaster, Michel Litvak
Distributor:Screen Gems
Duration:110 minutes
Budget:-
Official Site:www.legionmovie.com





Selama bertugas sebagai mata-mata CIA, Bob Ho (Jackie Chan) sering harus menghadapi tugas yang bisa dibilang mustahil diselesaikan. Berbekal semua pelajaran yang ia dapat selama pendidikan dan kecerdikannya, Bob selalu bisa menuntaskan misinya dengan baik. Namun Bob tak tahu kalau sebenarnya misi yang paling sulit justru akan ia hadapi setelah ia mundur dari CIA.

Karena sudah jenuh dengan tugasnya, Bob pun memutuskan untuk mengundurkan diri dan memulai hidup yang tenang. Bob ingin membina rumah tangga dengan Gillian (Amber Valletta), kekasihnya yang sangat ia cintai. Gillian pun sebenarnya sangat mencintai Bob tapi karena ia sudah memiliki tiga orang anak maka hal pertama yang harus dilakukan Bob adalah membuktikan kalau ia layak menjadi ayah tiri dari ketiga anak Gillian ini.

Suatu ketika Gillian harus pergi ke luar kota dan kesempatan ini dimanfaatkan Bob untuk mengambil hati ketiga anak Gillian. Bob menawarkan diri untuk menjaga ketiga anak Gillian selama Gillian pergi. Awalnya tugas ini saja sudah cukup berat apalagi ketika salah satu dari anak Gillian secara tidak sengaja men-download file rahasia mata-mata Rusia. Dalam waktu singkat para mata-mata Rusia pun berdatangan untuk mengambil file milik mereka.

Kini tugas Bob tidak hanya mengawasi ketiga anak Gillian namun juga harus melindungi ketiga anak ini dari ancaman para mata-mata Rusia yang tak kenal ampun. Tak ada pilihan. Bob hanya bisa melewati semua itu dengan selamat bila ia melibatkan anak-anak Gillian yang artinya ia harus membongkar identitas rahasianya sebagai mata-mata CIA.

Dari sisi tema, THE SPY NEXT DOOR punya kemiripan dengan film Vin Diesel yang berjudul THE PACIFIER. Kesamaan tema memang bukan sesuatu yang layak dipermasalahkan selama dalam penuangannya tak jadi terjebak pada alur kisah film yang lebih dulu muncul. Dalam kasus ini THE SPY NEXT DOOR masih bisa lolos karena tema itu dituangkan dengan cara lain.

Yang jadi masalah di sini sebenarnya adalah soal penyutradaraan. Sepertinya Brian Levant tak mampu mengarahkan para aktor dan aktris sehingga yang terjadi adalah akting yang tak memenuhi standar. Dalam kasus Jackie Chan dan Amber Valleta, chemistry di antara dua orang ini tak bisa muncul. Sepanjang kariernya, Jackie memang tak pernah tampil romantis dan sang sutradara sepertinya juga tak bisa mengarahkan aktor gaek ini untuk bisa romantis.

Dari sisi laga, tak ada yang baru di sini. Film-film Jackie Chan sebelumnya sudah bisa mewakili adegan laga dalam film ini walaupun di titik tertentu sepertinya Jackie sudah mulai terlalu tua untuk beraksi seperti dulu lagi. Untungnya masih ada beberapa momen yang cukup mampu memancing tawa meski di akhir kisah tak terbersit keinginan untuk menonton film ini lagi.

Genre :Action/ Comedy
Release Date :January 15, 2010
Director :Brian Levant
Script :Jonathan Bernstein, James Greer, Gregory Poirier
Producer :Robert Simonds
Distributor :Lionsgate
Duration :89 minutes
Budget :-
Official Site :www.thespynextdoorfilm.com